BANYAK Partisipasi angkatan kerja perempuan di Malaysia masih rendah dibandingkan negara lain di Asia Tenggara yakni 55,5 persen pada 2021.
Melihat perbandingannya, Malaysia menempati urutan kedelapan dari 10 negara Asean untuk individu berusia 15 hingga 64 tahun dalam hal partisipasi angkatan kerja perempuan.
Negara-negara seperti Laos, Kamboja dan Vietnam, yang sedikit tertinggal dalam hal pembangunan dan pendidikan, mencatat angka yang lebih tinggi masing-masing sebesar 74,8, 74,0 dan 69,6 persen.
Berdasarkan statistik yang dikeluarkan oleh Departemen Statistik Malaysia (DOSM) pada tahun 2021, jumlah penduduk Malaysia diperkirakan mencapai 32,7 juta jiwa.
Dari jumlah tersebut, penduduk perempuan hampir setengahnya yaitu 44,7 persen, sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja dari ras tersebut hanya 55,5 persen.
Dari segi pendidikan, angka partisipasi perempuan di semua jenjang pendidikan baik SD, SMP maupun SMA cukup tinggi, namun aspek angka partisipasi di pasar tidak sejajar.
Para ahli menyatakan bahwa salah satu faktor rendahnya partisipasi perempuan di pasar tenaga kerja adalah karena harus bersaing dengan tenaga kerja asing, terutama di sektor semi-skilled dan low-skilled.
Ditambah lagi dengan kesediaan TKA untuk menerima upah yang rendah menyebabkan sebagian pengusaha menjadikan mereka sebagai prioritas bagi pengusaha dalam perekrutan.
Meski negara telah beralih dari fase transisi menjadi endemik akibat Covid-19, dampak pandemi masih dirasakan oleh sektor ekonomi khususnya usaha kecil dan menengah (UKM).
Dampak tekanan ekonomi dan keseimbangan hidup selama pandemi juga menyebabkan banyak perempuan keluar dari pasar kerja karena beberapa alasan; di antaranya dipecat dan berhenti secara sukarela.
Saat ini banyak wanita terutama yang sudah berkeluarga lebih cenderung untuk berwiraswasta seperti menjalankan bisnis langsung dan online. Ada juga yang masuk gig economy merasa lebih fleksibel, apalagi saat bekerja mengurus keluarga.
Oleh karena itu, perlu adanya pendekatan holistik dari pemerintah dengan mempertimbangkan berbagai aspek perempuan saat ini untuk memastikan mereka dapat berpartisipasi dalam pasar kerja tanpa batasan.