PEACOCK Jalanan takjub melihat transportasi kereta api semakin populer akhir-akhir ini.
Terbukti saat akhir pekan atau liburan sekolah, tiket Electric Train Service (ETS) cepat habis terjual, bahkan tiket kelas bisnis yang harganya ratusan ringgit juga ludes.
Meski Hari Raya Idulfitri masih jauh, yakni minggu ketiga di akhir bulan April, tiket untuk hari festival sudah ludes terjual. Hanya tersisa beberapa kursi untuk penumpang penyandang disabilitas yang belum terjual.
Selama musim liburan sekolah, banyak orang tua dengan anak-anaknya menaiki ETS baik yang bepergian ke utara maupun selatan. Mungkin para orang tua ingin memberikan pengalaman naik kereta kepada anaknya.
Bagi yang sudah berkeluarga, tiket harus dibeli jauh-jauh hari untuk mendapatkan tempat duduk yang strategis, yaitu tempat duduk paling depan yang dilengkapi dengan meja makan.
Bagaimanapun, anak-anak ini hanya bisa duduk diam setidaknya selama 15 menit, setelah itu mereka mulai merangkak.
Mungkin anak-anak ini senang melihat pintu gerbong terbuka dan tertutup secara otomatis saat tombol pintu ditekan atau mungkin mereka ingin merasakan berjalan saat kereta bergerak cepat.
Tak hanya tiket yang cepat ludes, menu makanan favorit di kafe juga cepat ludes. Ini merupakan perkembangan yang baik bagi bisnis kafe.
Meski ada persaingan dari pesawat terbang dan bus ekspres, pilihan masyarakat terhadap kereta api tetap ada.
Bahkan, angkutan berusia ratusan tahun ini tetap populer meski tingkat kepemilikan kendaraan pribadi menunjukkan peningkatan hingga menyebabkan kemacetan di jalan raya utama Tanah Air.
Ada banyak faktor positif yang mendongkrak tingkat permintaan angkutan kereta api ini.
Oleh karena itu, penyedia perlu menemukan peningkatan jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan penumpang yang terus meningkat.
