SEUSAI pemaparan APBN 2023 oleh Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim Jumat lalu, jadi kemarin menandai 100 hari sejak dia menduduki posisi nomor satu negara.
Pemilihan tanggal pengumuman anggaran dengan acara 100 hari ini tampaknya tepat karena fokus akan tetap tertuju pada sosok Anggota DPR Tambun tersebut.
Namun, berdasarkan Survei Rakyat Malaysia yang dilakukan oleh lima media arus utama, yaitu Sinar Harian, Astro Awani, The Star, Sin Chew dan Malaysia Nanban bekerja sama dengan sebuah perusahaan riset, O2 Malaysia menemukan bahwa responden Melayu di Semenanjung Malaysia masih ‘belum sepenuhnya diterima’ Anwar dan pemerintahan administratif.
Rendahnya persepsi orang Melayu menjadi tantangan besar bagi pemerintahan Anwar.
Padahal, kepercayaan pemilih Melayu terhadap Anwar sudah terlihat sejak awal, saat hasil Pemilihan Umum (GE) lalu ada negara bagian yang dimenangkan oleh Perikatan Nasional (PN).
Yang pasti, APBN 2023 merupakan hadiah pertama Anwar kepada seluruh rakyat Malaysia terlepas dari siapa yang mereka dukung.
Tidak diragukan lagi bahwa mengatur negara pasca-Covid-19 bukanlah hal yang mudah. ‘Membujuk’ dan mengembalikan kepercayaan kelompok ini juga bukan hal yang mudah.
Jalan bagi Anwar akan lebih mudah jika ia bisa terus memenangkan hati para pemilih Melayu dengan pendekatan-pendekatan yang ramah kepada mereka.
Di antaranya, Anwar mungkin bisa mengingatkan pendukung setianya termasuk para pemimpin di Pakatan Harapan (PH) untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang bisa mengganggu keharmonisan dukungan pemilih Melayu terhadap pemerintah.
Jika Anwar berhasil melakukannya, tampaknya jalan untuk mengatur negara akan lebih mudah dan mulus.
Praktik politik yang matang seharusnya tidak hanya diucapkan di bibir, tetapi harus diterjemahkan melalui tindakan.
Dukungan dan kepercayaan orang Melayu di Semenanjung Malaysia tidak bisa dianggap enteng. Dukungan mereka adalah darah kehidupan negara.
Mungkin hanya 100 hari. Jika ingin tetap relevan dan lebih cemerlang, segeralah berubah.