MERK JALAN jarang marah atau membunyikan klakson sesuka hati saat mengendarai mobil, dan selalu sopan saat di jalan.
Kehati-hatian mengemudi Merak Jalanan semakin terlihat setiap kali ia berkendara bersama istri dan anak-anaknya.
Namun, insiden di Sungai Buloh, Selangor baru-baru ini membuat darah warga Merak Jalanan mendidih. Tidak marah pada istri yang suka memberi teka-teki saat Merak Jalanan sedang khidmat mengemudi, juga jauh dari memarahi anak-anak yang ribut karena saling berebut menjawab teka-teki ibunya.
Namun kemarahan itu khusus ditujukan kepada pengemudi dan penumpang Proton Wira yang berada di depan Merak Jalanan karena mengerem dan menghentikan kendaraan yang dipacu secara mendadak.
Kejadian tersebut terjadi di tikungan yang menyebabkan anak bungsu dan istrinya di sisi penumpang depan nyaris ‘mencium’ dashboard mobil.
Pada saat yang sama, Merak Jalanan membunyikan klakson terlama sejak mendapat izin D dari Dinas Perhubungan Jalan (JPJ) sekitar 22 tahun lalu.
Merak Jalanan melihat kedua pria di dalam Proton Wira panik. Dari segi fisik, ia terlihat seperti pendatang gelap (PATI).
Mengapa mereka panik? Karena di depan ada pemblokiran jalan oleh aparat penegak hukum dalam jarak sekitar 100 meter.
Beruntung keluarga Merak Jalanan selamat dan untungnya tidak ada kendaraan berat lain yang mengikuti dari belakang.
Merak Jalanan ingin berpesan kepada masyarakat lokal di negeri ini, jangan meminjamkan, menyewakan atau menjual kendaraan kepada orang asing atau PATI.
Mereka ‘kosong’ dan kepanikan mereka di jalan merupakan bencana bagi pengguna lain. Tidak ada pertanyaan tentang orang lain yang bertanggung jawab atas kehilangan tersebut dan pergi ke rumah sakit!