site

Biarkan pekerjaan menjadi tidak populer, asalkan Anda tidak menganggur

BARU-baru-baru ini penulis berkesempatan mengikuti acara yang melibatkan anak-anak.

Dalam program tersebut, pembawa acara mengajukan pertanyaan tentang ambisi mereka di masa depan.

Jawaban klise yang umum adalah dokter, guru, tentara, pilot, polisi dan salah satu dari mereka dengan lantang bahkan dengan bangga menjawab ingin menjadi petani.

Ketika ditanya mengapa ia memilih menjadi petani, jawabannya sederhana: karena ayahnya seorang petani.

Begitulah anak-anak yang masih belum mengerti arah satu sama lain selama belum dewasa.

Bahkan tidak bisa dipungkiri bahwa ada orang tua dan wali yang sangat menginginkan anaknya bekerja di bidang tertentu saja.

Namun ketika dewasa, mereka tidak boleh berpikir bahwa cita-cita itu mungkin tidak sama dengan sekarang bahkan dipertanyakan oleh orang tuanya karena khawatir akan masa depan, terutama pekerjaan yang tidak populer.

Namun, belum tentu pekerjaan yang tidak disukai itu tidak baik, meski ada pula yang dihadapkan pada persepsi negatif bahwa pekerjaan itu tidak mampu mengubah taraf hidup.

Misalnya menjadi penjahit, pekerjaan itu ternyata menguntungkan pria berstatus penyandang cacat (OKU), Mohd Alamin Jais, 51 tahun, di Terengganu.

Bahkan, kata dia, kehadiran bulan Ramadhan dan Syawal akan segera memberinya keceriaan dan limpahan rezeki.

Ini karena pendapatannya bisa mencapai RM100 sehari menyusul bertambahnya pelanggan yang ingin mendapatkan jasanya, khususnya menjahit jeans baik itu reparasi jeans, penyusutan, pemotongan atau penambalan celana.

Begitu juga dengan pengantar makanan, pengusaha berbagai produk dan pedagang.

Kelompok ini juga mampu menghasilkan pendapatan yang baik dan bahkan merupakan salah satu pekerjaan yang dipilih lulusan perguruan tinggi sekaligus mendapatkan pekerjaan yang lebih baik sesuai dengan kualifikasinya.

Di antaranya adalah lulusan sekolah penerbangan yang menjalankan bisnis pisang dan keju di Kajang, Selangor, Adib Aidil, 24 tahun, yang akan lulus pada 2020, namun peruntungan menjadi pilot belum berpihak padanya.

Menolak menyia-nyiakan waktu yang ada, ia memutuskan berjualan pisang dan keju di depan restoran milik orang tuanya sejak Januari 2021.

Selain itu, terlihat paling jelas ketika negara dihadapkan pada wabah Covid-19, banyak orang yang beralih profesi setelah kehilangan pekerjaan dan gaji tetap.

Hingga saat ini, pekerjaan yang semula hanya untuk menambah penghasilan dijadikan pekerjaan tetap yang mungkin bukan merupakan pekerjaan yang diinginkan sejak kecil.

Yang jelas apapun pekerjaan yang dilakukan tidak boleh dipandang sebelah mata tetapi perlu didukung dan didorong oleh keluarga asalkan membawa rezeki yang halal.

Pemerintah juga telah berjanji untuk membantu kelompok-kelompok tersebut melalui berbagai inisiatif dari pemerintah seperti dalam Anggaran Sipil Malaysia 2023 baru-baru ini.

Pengusaha mikro dan pedagang kecil diberikan fasilitas pinjaman di bawah lembaga seperti Bank Negara Malaysia, Bank Simpanan Nasional (BSN) dan Tabung Ekonomi Kumpulan Usaha Niaga (TEKUN) dengan dana yang tersedia sebesar RM1,7 miliar.

Instansi pemerintah akan terus memberikan berbagai fasilitas pinjaman dan jaminan pembiayaan untuk kepentingan pengusaha mikro, kecil, dan menengah (PMKS) dengan total nilai hingga RM40 miliar.

Oleh karena itu, jangan memandang rendah pekerjaan apa pun dan usahakan untuk tidak memilih pekerjaan selama Anda tidak menganggur.

Tidak salah juga memilih pekerjaan yang berhubungan dengan skill karena seorang akuntan juga pernah berhenti dari pekerjaannya hanya karena ingin menjadikan hobinya di bidang otomotif sebagai karir.

* Norafidah Assan adalah reporter Sinar Harian Negeri Sembilan

Data Result HK

HK Prize

Togel HKG Hari Ini

Data Keluaran SGP

Keluaran Sydney

Keluaran SDY Hari Ini